Jul 13, 2011

Sejarah Sepatu


Konon alas kaki terbagi dalam 2 jenis, yaitu tipe mokasin dan sandal. Mokasin biasanya dipakai oleh masyarakat di kawasan subtropis dengan desain tertutup. Istilah mokasin ini sekarang lazim disebut dengan sepatu. Kalau sandal, biasanya dipakai oleh masyarakat di kawasan tropis.
Dari 2 jenis itu, mucul beberapa dasar tipe alas kaki. Menurut Saryoto BSc, dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Barang Kulit Karet dan Plastik (BBPPKP), Depperindag, ada lima bentuk pola dasar dalam merancang alas kaki, yaitu model pump, derby, moliere (oxford), pantofel, dan mokasin. Model pump merupakan bentuk dasar sepatu wanita.

Alas kaki yang dulunya begitu simpel, telah mengalami beberapa perubahan, seperti terdapatnya hiasan dengan beragam aksesoris untuk memperindahnya. Hal itu dimulai saat kekuasaan Dinasti Tudor di Inggris, pada abad ke-15, yang menandakan status sosial. Kemudian pada abad 10-15, muncullah jenis sepatu runcing (sabot) yang dikombinasi kaus rajutan knitted house dari Spanyol yang disukai Ratu Elizabeth, Inggris. Bentuk sepatu kemudian semakin baik & indah, yaitu dengan menambahkan hak.


Pada abad 19, fungsi mempengaruhi bentuk alas kaki, dimana dibuat mendekati bentuk kaki dan disesuaikan dengan aktivitas pemakai. Aspek kesederhanaan menjadi pertimbangan sehingga terjadi reduksi pernik dan dibuat massal. Nah, abad 20 merupakan jaman keemasan bagi alas kaki, terutama untuk para wanita. Pertama kali dalam sejarah busana, alas kaki menjadi pusat penampilan, seperti diungkap Stefanie Ricci dalam buku Salvatore Ferragamo: The Art The Shoe 1848-1960, New York: Rizzoli International Publication inc, 1992. Salvatore Ferragamo adalah perancang sepatu yang cukup dikenal dan karyanya banyak dipakai artis Hollywood seperti Greta Garbo dengan model flat-heeled brogues atau Marilyn Monroe yang dibuatkan model sepatu dengan tumit stiletto. Selain itu, Ferragamo menyempurnakan teori segi tiga titik penahan berat tubuh pada telapak kaki. Membuat sepatu rancangannya nyaman dipakai dan kelihatan indah.
Elemen alas kaki yang bisa mempengaruhi penampilan, yaitu bahan, aksesori atasan, warna, bentuk bagian depan, tinggi hak, bawahan, dan pengunci. Semua itu dapat membentuk citra pada pemakainya, dapat berkesan feminin, maskulin, atau sportif.
Sepatu mempunyai komponen lebih banyak dibanding sandal. Misalnya bagian vamp, quarter, lidah, bis, hak. Beberapa jenis hak di antaranya cuban louis, millitary, wedge, spring, dutch boy, dan trimmed. Dari bagian sepatu itulah perancang dapat mencurahkan kreativitas dalam mencipta alas kaki.
Sandal merupakan alas kaki paling sederhana dan juga mengalami perubahan bentuk, di antaranya bentuk toe peg, toe band, v-strap, & multistrap.
Dalam aktivitas merancang sepatu perlu dipertimbangkan aspek fungsi, ergonomis, estetis, dan kesehatan agar sepatu enak dipakai dan indah dilihat. Variabel yang menentukan kenyamanan adalah ortopedik dan material. Kenyamanan pakai merupakan hasil akhir pertimbangan ergonomis yang berkaitan dengan anatomi kaki. Soal material berkaitan dengan bahan baku dan pendukungnya.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...