Jul 13, 2011

Sejarah Sandal


Sandal pertama yang diciptakan manusia berasal dari Mesir. Sandal itu terbuat dari kayu dan daun papirus. Untuk mencetak sol sandal, mereka mencetak bentuk kaki di atas pasir pantai.
Setelah era Mesir, sandal generasi kedua adalah milik Yunani. Modelnya disesuaikan dengan kegiatan yang mereka lakukan, seperti untuk jalan-jalan, pesta, atau dipakai di rumah. Sandal bagi bangsa Yunani juga mencerminkan status dan kelas sosial si pemakai.
Sandal generasi ketiga adalah sandal Romawi yang diadopsi dan diadaptasi dari gaya sandal Yunani. Salah satu ciri khas sandal hasil modifikasi Romawi adalah penggunaan bahan kulit, tali pengikat yang dililit sampai betis, dan sol tebal dari kulit.
Dengan sandal model ini (disebut caligae), para prajurit Romawi atau gladiator bisa berperang dengan nyaman dan bebas. Kaum perempuan zaman Romawi umumnya memakai sandal dari kain.
Dalam perkembangannya, alas atau sol sandal dibuat dari gabus. Bagian penutupnya dari kulit yang dijahit dengan bagian atasnya. Bagian jari kaki dibiarkan terbuka, dilengkapi sabuk atau tali agar tak mudah lepas dari kaki pemakai. Sol sandal juga dibuat dari karet, plastik, kayu, ban bekas, anyaman tali, atau anyaman rumput.
Bagian tumit (hak) sandal untuk perempuan umumnya dibuat lebih tinggi daripada bagian depan.
Dalam bentuk paling sederhana, sandal dengan penutup di bagian punggung dan jemari tetapi terbuka di bagian tumit dan pergelangan kaki disebut selop.
Ada pula sandal jepit atau sandal Jepang yang berwarna-warni dan terbuat dari karet atau plastik, dengan tali penjepit berbentuk huruf ”V” untuk menghubungkan bagian depan dengan belakang sandal.
Sandal dari ban bekas disebut sandal bandol. Ini kependekan dari ban bodhol atau ban bekas.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...